Bunga Kenop


Bunga kenop merupakan tumbuhan tahunan dengan tinggi 60 cm atau lebih, dan berambut. Bunga kenop terkadang ditanam sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari sampai setinggi lebih kurang 1400 m dari permukaan laut. Batangnya berwarna hijau kemerahan, berambut dan membesar pada ruas percabangan. Daun duduk berhapadan, bertangkai, bentuk daun bulat telur sangsang sampai memanjang, dengan panjang 5-10 cm dan lebar 2-5 cm, ujung meruncing warna hijau berambut kasar di bagian atas dan halus di bagian bawah dengan warna rambut putih. Bunga berbentuk bonggol, dengan warnanya merah keungu-unguan, seperti bola. Dan ada juga yang berwarna putih.

Sifat kimiawi dan farmakologis :

Memiliki rasa manis atau netral. Bunga kenop berkhasiat sebagai anti batuk, menghilangkan sesak, pengobatan radang mata.

Kegunaan :

  1. Asthma bronchial, radang saluran napas acute dan menahun.
  2. Batuk rejan (pertusis).
  3. Radang mata, sakit kepala.
  4. Panas oada anak, mengalami mimpi buruk.
  5. Disentri

Cara pemakaian :

Diperlukan 9-15 gr bunga kenop untuk pengobatan. Untuk pengobatan luar digunakan bunga kenop yang masih segar yang dilumatkan dan dipakai pada bagian yang sakit. Sedangkan pada luka pukul atau koreng, bunga kenop direbus dan airnya dipakai sebagai cucian untuk luka tersebut. Untuk penyakit lainnya seperti :

  1. Asthma bronchial : 10 kuntum bunga yang direbus dengan air secukupnya dan ditambahkan arak kuning secukupnya. Diminum secara rutin 3 kali sehari.
  2. Buang air kecil tidak lancar : 3-10 gr bunga yang direbus dengan air secukupnya kemudian diminum.
  3. Panas pada anak (gangguan liver) : 7-14 kuntum bunga segar yang direbus dengan air secukupnya kemudian diminum.
  4. Disentri : 10 kuntum bunga segar yang direbus dan ditambah dengan arak kuning secukupnya kemudian diminum.
  5. Bronchitis Chronis : terlebih dahulu harus dibuat menjadi obat suntik, yang disuntikkan pada tempat yang sakit. 10% penderita akan merasa kering di tenggorokan yang bersifat sementara.

 
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses
Leave a Reply